on Senin, 16 November 2009

Air mataku tak pernah menyentuh sang KEADILAN, Sedang AKU selalu menangisi kegagalan itu. Kuatkah jika aku mencoba kembali sesuatu yang pernah menyakitkan ?? itukah “CINTA” ? sedang jiwanya telah membeku untuk Aku raih ( Kutipan puisi Langga Gustanto ).

Ada apa denganmu, Bukankah sumber bahagia itu masih mengalir ? Mengapa tak kau lepaskan semua sedihmu padaku ?, Ada “AKU”…, ada aku yang siap mendayung perahu, Mengajakmu mencari kedamaian hati, Hingga kau dapat singgahkan deritamu ketepian. ( Kutipan puisi Langga Gustanto )

Siapakah dirimu…? Yang dengan terang menyiratkan niat untuk membuatku tak berdaya, Kau-kah “ CINTA ” yang selama ini kucari? Atau hanya kepingan kebusukan yang kerap membuatku tergoda lalu terkapar merasakan perih di dada, Lalu siapa Dirimu…? Yang setiap malam menghalangi lelap tidurku, Kau-kah itu…? Kau-kah CINTA yang membius setiap ketenangan dan kesadaranku berpikir dengan jernih? Bukankah selama ini kau menhilangkan jejak disaat aku membutuhkan-Mu, Cinta….? Ya, Cinta yang jauh diatas logika manusia atukah mereka manusia yang selalu berniat untk menghancurkan keberadaanmu dengan segudang kebusukan hati? ( kutipan puisi Langga Gustanto )

CINTA, “ bukanlah sebuah awalan ataupun akhiran yang berujung. Tetapi ia datang tak lain hanya sebuah pengantar sebuah kehidupan bagi orang orang yang berbesar hati dan siap merelakan apapun yang terjadi ”. ( Kutipan puisi Langga Gustanto

on Senin, 09 November 2009

“ CINTA ADALAH SINGGASANA KEBIMBANGAN ”

Ku tak tahu…, ku ragu, Kenapa setiap rasa yang kumiliki dihati begitu memaksaku mengakui hal diluar logika, Aku harus memilih tapi aku tak berhak memilih siapapun. Dia yang aku cintai adalah mahkota pujaan para Kaum Adam. Tuhan…., berilah Hamba-Mu yang terbaik, Bidadari yang dengan kelembutannya tidak akan menyakiti dan kusakiti

Dear : Dika Yunira

Antara Aku, Kamu Dan Dirinya

09-11-2009

Permata Hatiku, sosok yang ku kagumi di sebuah menara cinta yang begitu tinggi, di bawah tiang kerinduan yang begitu kokoh, Ada aku, kamu dan dia, Ada sebuah nafsu yang telah mematikan aliran darah. Saat aku ingin berlari dari kepungan birahi, Ada sebuah cahaya gelap yang mematahkannya, Aku tak tahu siapa Aku, Siapa kamu dan Dirinya itu. Cinta segitiga yang membuatku muak, yang selalu membuatku merasa seperti lilin kecil yang terbakar. Aku hanya tak ingin menjadi boneka cinta yang begitu mudahnya kau permainkan. Aku manusia, punya rasa dan keinginan memiliki apapun dengan utuh Tanpa terbagi oleh siapapun.

Tapi inilah yang harus kujalani, Skenario cinta berkata bahwa aku harus menjalani semuanya, meski harus membaginya dengan orang lain, dengan Dia yang juga kau cintai