cinta seperti sebuah petualangan

on Selasa, 17 Maret 2009


“ Cinta seperti Sebuah Petualangan “

Maha Karya: Langga Gustanto, 16 januari 2009

Tulisan ini Cuma sebuah bait kata yang sederhana , aku menyusun nya sebagai simbol suara jiwaku, kadang kala hati itu mengalami kejenuhan dan kebosanan , suasana didalam kehidupan silih berganti seperti sebuah musim, sedang aku selalu diam tak bergerak untuk merubah semua keadaan disekitarku , aku terlalu bimbang dengan rasa takut , rasa kehilangan dan ketidak adilan yang selama ini merenggut orang orang yang aku sayangi, aku memang bodoh tetapi otak’ku hanya ingin bekerja secara sederhana, aku tiada butuh pujian maupun sanjungan sebab didalam pujian itu tersembunyi sebilah pedang tajam yang dapat memenggal leher orang yang gemar dipuji, aku adalah sebuah kerangka yang tersusun dengan kebijakan-Nya , sebuah daging yang terdapat banyak urat dosa. aku hanyalah diriku, bukan seorang pecundang karena aku hanya menjadi diriku sendiri. Tak ada yang patut kubanggakan dari diriku selain memuliakan orang orang yang berjasa didalam hidupku, aku selalu berjalan dibawah lentik sorot mataku, tak perduli seru cacian orang orang yang tiada suka kepadaku, karena mereka hanya mengetahui dan mengenal siapa diri mereka sendiri. Aku tak akan pernah mengemis sesuatu diluar kendali akal pikiranku , seperti cinta yang berada jauh diatas batas logika manusia, aku hanya pantas mengemis dan bersujud kepada dzat yang telah membuatku ada didunia ini, dzat yang sungguh mulia dan Raja diatas segala galanya dikehidupanku , Dialah ALLAH, “ Tuhan pemilik semesta alam ”…!!

Saat kalian membaca tulisan tulisan ini , maka percayalah bahwa tulisan ini hidup, karena jiwaku telah tersembunyi dibalik lirik yang tak pantas dihargai dan dibesar-besarkan, jika kalian pahami semua kalimat kalimat ku maka kalian akan menemukan sejuta bahkan lebih sebuah makna, dimana telah ku ukir didalamnya . karya karya ku bukan untuk mereka yang telah menjadi seorang Pengkhianat, bukan pula mereka yang bersembunyi dari kesalahan kesalahan mereka, bukan pula untuk sosok bidadari dan pangeran palsu yang mengatas namakan ketulusan cinta. Aku adalah diriku , bukan dirimu ataupun mereka, hanya aku yang tahu jalan pikiran sederhanaku, bukan dirimu ataupun mereka. Mungkinkah kalian kuat untuk melangkah seperti sederet jejak yang kutinggalkan ? bila disapa oleh duri kehidupan yang menanti diujung sana, apakah kalian juga kuat untuk meratap kepada sebutir debu yang hinggap dikedua kaki kalian yang sangat angkuh.

Aku sungguh mencintai keluarga dan semua saudara serta sahabat sahabatku , aku pun selalu berusaha mencintai orang orang yang membenciku, yang telah melahirkan luapan keragu raguan dibalik ketegaranku, Mereka yang membenciku adalah investasi positif dari ketidak utuhan sifatku, karena kepada merekalah aku belajar untuk selalu memperbaiki hidupku, mereka menjadi sketsa petualangan hidupku meraih sebuah cita cita yang paling tertinggi , yakni saling melengkapi dan aku selalu belajar untuk melakukan apa yang belum kutuntaskan dengan baik.

Begitu banyak orang yang telah mengkhianatiku , mengingkari janji yang telah aku sepakati, mereka tak lagi perduli tentang aku dan kenangan kenanganku, mereka terlalu banyak menginspirasikan pikiranku dengan rasa keputus asaan, sedang aku terlalu mudah mempercayai apa yang mereka katakan , terlalu cepat hamparan kerinduan dihati ini mengering karena mereka tak pernah lagi memberiku kesempatan untuk memperbaiki ketidak sempurnaan dan kehilafanku, mereka mempercayai adanya kesempurnaan didalam diri mereka sendiri tetapi hanya Tuhan yang selalu mengetahui akhir dari kebenaran yang tersembunyi.

Aku selalu gagal mendefinisikan cinta itu indah ataulah sebuah kesedihan ? sebuah penyesalan diujung ketidak tahuan, hingga kita terlalu cepat untuk menangisi segala hal yang mudah terlepas dari genggaman tangan kita karena sesungguhnya kita hanyalah mahluk bodoh yang tak pernah menyerah mempercayai cinta itu suatu kebijaksanaan , kita lupa bahwa Tuhan menciptakan apapun didunia ini tidak ada yang abadi , tetapi kita selalu ingin melawan dan merampas ketentuan-Nya itu.

Untuk seseorang yang aku cintai

Selamat datang.., wahai orang orang yang pernah melewatkan kenanganku, Selamat datang didalam tulisan tulisanku yang aku lahirkan dari sikap ketidak puasan atas keputusan kalian yang kurang bijak itu. saat ini kalianlah yang menjadi pemenang dari ketidak berdayaanku , dari kecengenganku atas ketidak inginan melepaskan cintaku pada kalian, Sungguh Tuhan telah memberiku jeda waktu untuk memahami kebusukan kalian semua, aku kalah dalam kemenangan hati, tetapi kalian lah yang mengklaim itu sebuah usaha untuk menjatuhkan ketegaranku. kalian tak pernah tahu.., bahwa dibalik kelemahan ku bersemayam kekuatan-NYA yang selalu membangkitkan aku dari keterpurukan , Ia bebaskan aku dari penjara frustasi yang berkepanjangan , kesedihan dan kekalahanku karena Tuhan selalu merangkul Hamba-Nya untuk bangkit dan menuntun agar mencapai sebuah kemenangan sejati ditangan-Nya. Betapa bodohnya aku, mengapa aku menangisi kepergian kalian, kenapa aku harus susah payah mengorbankan masa depanku untuk ketidak pastian cinta kalian ? bukankah aku punya Dzat yang dapat Mengalahkan berbagai keadaan ? bukankah aku memiliki nafas yang sanggup menghembuskan kedamaian didalam kehidupanku sendiri, harusnya aku tidak boleh menyerah dan takut dengan berbagai keadaan ? meski pahit sekalipun, karena jiwa yang tenang akan dapat menyelesaikan semua permasalahan.

Wahai orang orang yang mengkhianati cinta tulus ku…, bersiaplah kalian melihat betapa kuatnya aku untuk membunuh racun racun yang pernah kalian selipkan dari kehidupanku , bersiaplah memberiku penghargaan karena prestasiku untuk menenggelamkan kebencian yang telah disebabkan oleh kemunafikan yang kalian junjung tinggi itu. Ya Allah “ Tuhan yang Abadi dalam sukmaku “…, semoga Engkau Tidaklah menghukumku karena apa yang mereka katakan tentang diriku , Ampunilah kenistaanku atas apa yang tidak mereka ketahui dan jadikanlah aku menjadi sosok yang lebih baik dari apa yang mereka perkirakan tentangku.

Terkadang aku bertanya pada kesunyian malam yang menghipnotis semua kesadaranku , Kenapa dan mengapa CINTA itu terlalu jauh untuk se utuhnya aku miliki, ia terlihat samar seperti senja disore hari yang selalu terbenam oleh anganku. Aku tak pernah sanggup menjadi bintang yang berada jauh dari fatamorgana keindahan hidup ini, aku selalu ingin menjadi urat nadi untuk orang orang yang aku cintai , agar aku bisa selalu dekat seperti air laut yang tak lepas dari rasa asin nya, yang menyatu dengan jutaan ikan didalamnya. begitu pula denganku, aku ingin menjadi urat nadi untuk orang yang aku cintai agar aku selalu bisa merasakan hangatnya aliran darah dan menyatukan sukmaku kepada kesetiaan untuk orang orang yang selalu ku ucapkan namanya. Tetapi kini mereka tiada lagi berarti dalam kehidupanku setelah mereka memutuskan untuk mengacuhkan ku demi kebahagiaan yang mereka prioritaskan sendiri , tanpa ingin membaginya kepadaku , tanpa mengajak ku untuk Terlibat dan merasakannya. Mereka hanya lah masa lalu yang harus aku pendam tetapi bukan untuk dihidupkan kembali didalam denyut pemikiranku, semoga kalian dapat merasakan apa yang pernah aku rasakan…, karena aku yakin keberuntungan akan berpihak kepada siapa yang menanamnya , dan cinta adalah keAdilan yang terus hidup didalam kebusukan hati. Terima kasih dan selamat jalan wahai orang yang mempertaruhkan rasa ego nya untuk menghancurkan kesetiaan dan kepercayaan cintaku. Semoga kalian menyadari kesalahan dan kemenangan yang kalian terima sebenarnya adalah awal dari kerugian hidup kalian sendiri yang tersembunyi.

“Untuk Sahabatku Lina Suryani di Salatiga “…!!!

Masih terlalu singkat aku melihat wajah cantik’mu , diatas waktu yang tidak berpihak.., aku meninggalkan kebersamaan kita, tetapi jangan takut karena aku selalu memupuk kerinduan ini disepanjang usiaku. kau pernah membuatku menangis Lin…, kau tak pernah tahu, diam diam aku memuja namamu didalam perantauanku dikota salatiga mu dulu, aku tak tahu kenapa begitu mudahnya aku menangisi kepergianku sendiri, mungkin karena begitu dalamnya aku mengharapkan sosokmu untuk bersemayam dalam sanubariku ini. Lin…, jika cinta itu haruslah memendam sebuah rasa kenapa haruslah cinta itu memanggil jiwaku atas sosokmu ? jika cinta itu sangat menyakitkan.., kenapa hatiku selalu ingin menganggapnya keindahan demi sosokmu. Jika Cinta itu hanya rajutan kata.., mengapa aku sungguh menggilaimu ?

Banyak hal yang berbeda yang menantang ketegaranku untuk meyakini bahwa aku bisa memilikimu seutuhnya , aku merasa tak berdaya disaat kau menyanyikan suara kerinduanmu itu kepadaku, aku tak tahu apakah itu sandiwara atau kesungguhan seperti apa yang aku rasakan pula atas sosokmu. Tetapi apakah kita dapat mewujudkan nya bersama didalam ikatan yang sangat menguatkan kita ? dapatkah kita menghidupkan cinta ini diatas kepungan perbedaan, “ Kau nasrani dan aku seorang muslim “. Apakah kita bisa menerjang semua itu ? sedang aku belum sanggup, aku belum tahu isi hatimu sebenarnya padaku. Aku berada diposisi yang begitu sulit Lin…,aku tak mau membuatmu menangisi keputusanku untuk mencintaimu apa adanya, aku tak bisa berbuat banyak untukmu, aku hanya bisa menunggu sebuah keajaiban datang untuk menyatukan kebahagiaan dan cita cita kita. Tetaplah menjadi dirimu yang bersahaja, dirimu yang mengharapkan kerinduanku yang terbagi oleh jarak ini. Jika kelak kau temukan sesorang yang merampas cintaku padamu…, terimalah karena aku akan merelakanmu meski dibalik tetes air mata yang tersembunyi, walau dibalik harapan yang akan berserakan tanpa makna. Kau adalah dirimu…., “ Dirimu yang setiap saat hidup didalam kerinduanku “. Lin…, berterima kasihlah atas segala kejadian yang pernah mendekatkan hati kita , karena apapun yang terjadi tak akan pernah ada yang terkubur untuk semua hal yang pernah kita lewatkan dan kita miliki bersama. Mudah mudahan kita dipertemukan kembali dan semoga kau tak akan pernah berubah untuk selalu merindukan kehadiranku.

“Untuk Lilik Ning yulia Astutik dikota Cikarang “

Kuawali tulisan sederhanaku ini tentangmu, sebuah kalimat yang terlahir dari perasaan yang belum begitu labil , dimana baru 2 bulan kita mengakhiri semua ikatan yang selalu aku harapkan. Kau tahu betapa aku sungguh mencintaimu, Aku selalu berusaha menerima semua masa lalu dan kelemahanmu. Tetapi seiring waktu yang berjalan…, aku mendapatkan fajar pemahaman mengapa hubungan ini hilang begitu saja, semua karena “ Kau tidak percaya dengan apa yang aku rencanakan “ , karena Kau terlalu cepat menerima perubahan.., kau tak ingin lagi berusaha memahami kekuranganku, Kau lari dari ketidaksempurnaan jiwaku karena kau selalu menuntut aku untuk menjadi seperti rasa ego yang bersarang dibenakmu, “Hal yang sungguh diluar kemampuanku “ , meski aku mampu melakukan nya…, tetapi kau tidak pernah memberikan aku waktu.., kehancuran hubungan kita karena tiada lagi kemampuan kita untuk ikhlas menerima dan saling berbagi. “ Kau dengan ego mu itu selalu berada diatas puncak hubungan kita dulu “.

Nasi telah menjadi bubur , saat ini mungkin yang ada hanyalah rasa penyesalan,

“ Mengapa aku mengenal sosokmu “, sosok yang aku anggap mampu menerangi gundah hati dan siap memerangi segala kejadian yang mengancam keutuhan hubungan kita. Mungkin aku salah menilaimu selama ini dan kau pun salah memilih aku menjadi seperti apa yang kau tuntut dalam keinginan hatimu itu, kita sama sama salah dalam arti yang tidak bisa diterjemahkan, biarlah apa yang sudah terjadi diantara kita menjadi pendewasaan dimasa yang akan datang , aku tidak menyalahkanmu seutuhnya hanya saja aku belum sanggup menjadi Pangeran sempurna dimatamu. karena peristiwa ini.., aku akan lebih berhati hati lagi untuk menentukan seseorang pendamping yang dengan kelembutannya tidak akan menyakiti dan kusakiti, Aku sudah berusaha menyambung talisilahturahmi pasca putusnya hubungan kita tetapi kau selalu saja menjauh.., mungkin kau butuh ketenangan untuk segera menyadarkan dirimu, “ bahwa sikap yang selama ini kau pertahankan itu adalah suatu kekeliruan dan kecerobohan “ yang mengorbankan ketulusanku demi mencari LELAKI SEMPURNA yang kau anggap mampu mengemban tugas untuk membahagiakanmu seUtuhnya. semoga kau mendapatkannya wahai sosok yang telah menyakiti dan mengkhianatiku…..!!

“ Untuk Sahabatku Arina Ulumiyah Di Salatiga “

Rin…, apa kabar..? semoga Allah senatiasa melindungi dan menuntun jalanmu. Apa kau masih ingat tentang apa yang pernah kita lewatkan. Dulu kau selalu ingin menjadi inspirasi didalam tulisan tulisan sederhanaku. sewaktu aku rajin menulis dan tulisan itu banyak menaruh simpatik dari teman temanku yang lain. kini selamat datang Rin.., selamat datang dihalaman blog yang telah ku susun berbagai macam kisah hidupku. Dulu aku masih ingat kita pernah sama sama mengagumi , kau mengaggumi kepribadianku yang bersahaja dan aku mengagumi kepolosan dan karakter sifatmu yang unik, aku pernah menangis ketika aku hendak berpisah denganmu. ya.., diterminal Tingkir kota Salatiga-mu itu aku menangis, kau antar aku dan melambaikan salam pertemuan terakhir kita.

Rin.., aku sebenarnya kecewa dengan segelintir ungkapan kebohonganmu ? kenapa Rin.., kau masih saja meragukan hal yang telah kuyakini dan kutegarkan didalam hatiku atas sosokmu, apa karena usia kita berbeda jauh? Rin…, jika itu penyebabnya apakah kau sanggup menjabarkan arti Kedewasaan padaku ? Rin…, kau terlalu cepat memutuskan segala hal yang belum kau coba dan kau hadapi, kau selalu meremehkan kesederhanaan pemikiranku yang mungkin lebih bijak daripada suara hatimu sesungguhnya. Tetapi jangan takut Rin…, aku tak akan pernah membencimu dan keputusanmu itu. Aku tidak mempunyai Hak yang begitu besar dalam hidupmu.

Rin…, semoga saja kerinduan itu selalu hidup dihati kita , “ hidup seperti disaat kedekatan kita “ Berjuanglah dan kejarlah sesuatu yang belum kau tuntaskan dengan baik, doa dan jiwaku selalu menyertai kepingan harapan dan langkahmu, apapun status kita saat ini dan yang akan datang. Rin…, aku masih menyimpan semua tulisan terindahmu, “ tulisan yang menegarkanku meninggalkan kota saltiga-mu itu “ . jaga dirimu baik baik disana , jangan ragu dan menyerah dengan misteri kehidupan didepan langkah kakimu nanti. Salam untuk ibu dan bapak serta adikmu Mila disana, suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri jika aku bisa mengunjungi rumahmu lagi, selamanya kau akan menjadi “Arina Ulumiyah “ yang pernah aku kenal dengan kepolosannya. Terima kasih atas segala kebaikan dan kenangan yang pernah kau berikan untuk ku…..!!!

Untuk Ella Dwi Cahya dikota AMBARAWA

Ella adalah gadis yang tidak sengaja aku kenal, sebenarnya ia tinggal di kota solo , ketika itu aku mengenalnya sewaktu ia berlibur dikota Ambarawa, kota kecil yang kujadikan perantauan untuk menemukan jati diriku, ia gadis yang masih polos dan masih duduk dibangku SMP kelas 3 ketika itu, “selisih 5 tahun dari usiaku “.., tidak tahu kenapa akhirnya aku dan dirinya dekat. Aku beranikan diri untuk menyatakan “ perasaan suka”, ternyata kali ini keberuntungan berpihak kepadaku waktu itu, aku berhasil menjadi kekasihnya, aku sempat berkunjung dirumahnya dikota Solo…, entah kekuatan apa yang mendorongku nekat untuk pergi kesana tanpa persiapan dan perencanaan yang matang. Mungkin waktu itu aku juga masih terlalu polos karena aku masih duduk dibangku SMK kelas 3 dikota Ambarawa. Aku tidak tau kenapa pasca berkunjungnya aku dikediaman rumahnya dikota solo itu, “ aku dengan nya putus hubungan begitu saja “, tak ada alasan yang sehat untuk kuterima darinya dan akhirnya hubungan ini tidak dapat diteruskan, aku sempat mengalami yang namanya shock, sejak pasca perginya Ella, aku banyak merenungi hidupku. Dengan suasana yang begitu sunyi sebab aku tinggal sendiri dan menepati rumas kos milik nenek’ku, aku pernah mengalami mati didalam perasaanku yang begitu terluka.., nafasku terasa sesak karena dipenuhi emosi yang tak pernah labil.

setelah lama kejadian itu terlewatkan , aku telah mendapatkan jawaban mengapa dulu dirinya berpaling dariku. ya…, bisa dibilang mungkin yang namanya wanita suka dengan sesuatu yang berbentuk “Materi “ , mungkin aku gegabah untuk mengungkapkan penyebab retaknya hubungan yang telah usang kujalani bersamanya itu, tetapi inilah investigasi yang aku lakukan , aku tidak ingin menyembunyikan sesuatu yang benar, aku yang apa adanya dan tulisan sederhanaku ini adalah jawaban dari semua masalah yang pernah kulalui. Lagi lagi aku salah mengambil keputusan untuk mencari seorang pendamping, aku terhipnotis dengan kecantikan luarnya saja, aku terlalu terburu buru…, aku baru merasakan penyesalan jika ending yang kudapat sangat menyakitkan. Akhirnya setelah sekian lama pasca berakhirnya hubunganku dengan dirinya itu, aku mendapatkan jawaban bahwa ia hanya suka dan menyukai Lelaki yang memiliki begitu banyak

“ Materi “ . wahai Wanita yang terlalu menggilai materi…, ingatlah bahwa semakin kau kejar kekayaan didunia ini maka kau tak akan pernah bisa puas.., Sahabatku pernah berkata…, “ bahwa hal yang terbaik yang kamu lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaanmu, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaan nya sendiri “. Ella.., jika kau masih bertahan dengan prinsip hidupmu seperti itu, aku khawatir justru kelak Lelaki yang tidak bertanggung jawab lah yang akan mempermainkan perasaanmu.., “ seperti kau mempermainkan perasaanku dulu “ , kau tidak akan mendapatkan keindahan sejati dibalik kekuatan Cinta jika kau menodainya dan mencampurkannya dengan sesuatu apapun termaksud Penguasaan Materi. Semoga tulisan ini tidak membuatmu marah tetapi kau dapat segera menghentikan prinsip hidupmu seperti itu, semoga tulisanku ini memberimu pemahaman yang dalam. Terima kasih tak lupa ku ucapkan atas permainan perasaan semu darimu dulu itu.

“ Siapa AKU “

Adakah orang yang bertanya ketika aku tiada lagi tertawa dan ceria ? adakah orang yang perduli ketika aku menagisi lukaku? adakah orang yang akan merindukan tulisan tulisanku disaat aku tiada lagi memberikan kesan? “ Tulisanku adalah diriku dan mustahil diriku adalah tulisanku karena jari jari dan otak’ku-lah yang bekerja tapi tidak dengan diriku. Mungkin diriku adalah sekumpulan prilaku berpotensi dengan sebuah dosa, aku hanyalah sebuah daging dan urat saraf yang tersusun dan terbentuk dengan rapih, aku hanyalah jasad yang lemah yang disinggahi oleh sebuah Ruh yang terutus dari mahkota keindahan surga,

Diriku bukanlah Milik”ku , tapi alam sekitarku telah mengklaim nya seperti itu, apakah terdapat orang yang mau menghargai aku dengan perbedaan diriku dengan tulisan tulisanku? Tetapi Berjaya-lah dengan kalimat kalimat yang telah kurangkai dan ku susun dengan format keberanian” sebab kalimat kalimat itu telah mendapatkan teman dan musuh yang menghormati serta mencaci maki. Aku ingin sekali singgah berada langsung menyatukan sukmaku pada tulisan tulisanku, berharap mendapat sapaan hormat serta cacian yang sama.

Tulisan tulisanku adalah produk otak’ku yang bersahaja, jiwaku telah menyongsongnya dan menyatukan jari jemariku dengan otak’ku, karena dengan tulisan itu aku bisa tahu siapa teman dan musuh musuhku, tetapi aku akan menyatukan mereka diatas kalimat ku yang saling bertentangan dengan pemikiran mereka, Tulisanku memberi jalanku ke dalam duniaku. Membimbingku pada fajar pemahaman yang subjektif, semoga tulisanku tiada akan mengalami perubahan idealisme, karena aku akan selalu mengabarkan dan menceritakan sosok bidadari palsu yang busuk yang datang atas nama kesucian dan ketulusan cinta, “ tulisanku adalah suara jiwaku yang mutlak “..!!

“ Siapa dibalik Tulisan ku ini “

Aku ucapkan jutaan untaian kata terima kasihku kepada semua orang yang telah menyumbangkan karya karya nya dengan tulus , karena dengan itu aku mendapatkan pula segelincir kata yang bisa kukembangkan lagi menjadi kalimat kalimat didalam tulisan tulisanku, banyak hikmah yang kupetik dari jutaan kata yang mungkin lebih dulu terlahir tetapi aku bukanlah seorang yang hanya bisa “ Copy Paste “ , walaupun kalimat kalimat ku tidak bisa Semegah mereka dan seindah alunan lirik mereka tetapi inilah aku dan tulisan tulisan sederhanaku, aku bukanlah seseorang yang masih asing didalam dunia tulis menulis. Sudah lama aku terjun dan mendalami betapa indahnya menulis karena lewat tulisan kita dapat mengekspresikan segala gundah dan perasaan gembira dihati, menulis adalah duniaku, tak perduli terhadap orang orang yang selalu meremehkan pemikiran sederhanaku ini.

Aku pernah menulis beberapa cerpen sewaktu aku mengikuti studi pendidikan profesionalku disalah satu lembaga pendidikan dan pelatihan kerja dikota Salatiga, Jawa -tengah, aku juga pernah menulis sebuah novel skala kecil, walaupun aku tidak sehebat penulis penulis yang telah dikenal namanya, tapi aku akan tetap menjadi diriku sendiri…, diriku yang memiliki pemikiran yang sangat sederhana. lewat tulisan tulisanku ini, aku selalu merasakan betapa hatiku hidup untuk mengekspresikan segala kejadian yang aku hadapi, tulisan adalah sebuah jawaban kepada mereka yang tak mampu menghijrahkan emosi jiwa nya, bukan mereka sosok yang Lemah dan pecundang tetapi seorang penulis adalah seorang yang mencoba menggambarkan pemikiran ataupun gambaran suasana hati mereka kepada siapa yang menjadi insprasinya. Jangan pernah meremehkan seorang penulis karena didalam pemikiran mereka banyak terdapat hikmah dan sebuah nasehat untuk saling mengintropeksi diri, banyak hujatan yang menyadarkan segala prilaku seseorang. Jayalah terus seorang penulis yang berani ,jujur dan ikhlas menyumbangkan semua karya karyanya.

Tak lepas dari semua itu.., siapa orang dibalik tulisan tulisanku ini adalah mereka yang selalu menghargai pemikiran pemikiran sederhanaku, mereka pula yang selalu membenciku karena perbedaan berbagai pandangan hidup. ya…, aku anggap ini semua wajar dan sah sah saja, untuk mereka pula yang meremehkan serta menghina diriku, mereka semua menjadi satu elemen yang dapat membangkitkan semangat didalam jiwa ragaku untuk melahirkan berjuta untaian dan beribu olahan kata. Mereka selalu hidup bersama ideologi otak’ku, mereka bekerja dan memacu adrenalinku untuk selalu berusaha dan memberikanku sebuah ilham sederhana yang selalu aku kembangkan menjadi sajak yang tersusun tiada rapih ini. Aku ucapkan kepada mereka semua yang telah banyak membantu semua hasil karya karyaku selama ini dan aku akan selalu berusaha untuk mendalami dunia yang telah memberiku kedamaian dan kebahagiaan tersendiri disisa usia ku.

“ Ucapan Terima kasihku “

Maaf jika terdapat nama yang tidak kutulis di sebuah draft ucapan terima kasihku ini, sebab tak mungkin aku sebutkan satu persatu dari seluruh orang yang berjasa dalam hidupku karena begitu banyak nya dan keterbatasan memori otak’ku untuk menghafal,

Pertama aku berterima kasih kepada Allah yang selalu memberiku pemahaman sejati, kepada Nabi agungku Muhammad beserta keluarga dan sahabat dan pengikut setiaNya yang menunjuki aku jalan penerang menjadi seorang muslim yang sederhana dan bersahaja, Kepada kedua orang tuaku yang sangat aku muliakan dan aku cintai.

Kemudian kepada keluarga besar dan semua saudara saudaraku dimanapun berada, Terima kasihku untuk sahabat sahabatku alumni angakatan 2006-2007 diLembaga pendidikan dan pelatihan kerja “ AMIKA DHARMA NUSANTARA kota salatiga “ untuk Reno Ketua BEM Amika Salaiga angkatan 2006-2007 . Untuk Lina suryani , Arina Ulumiyah , Tanti dan Agung yang sekarang sudah berumah tangga , Tari , Tini , Mardiatun , Dwie , Zeni , ika, Fauzan , panggih, Unie, Sitie, Onie, Novita, untuk sahabatku almarhumah Lusie maafkan aku karena tiada bisa menghadiri pemakamanmu dan mengantarkanmu diperistirahatan terakhirmu tetapi doa’ku selalu menghangatkan dunia barumu di alam sana dan aku akan selalu mengenangmu dan mengabadikan namamu di sisa hidupku. serta sahabat sahabatku diseluruh pelosok kota salatiga dan alumni Amika angkatan 2006-2007 yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.

Untuk sahabatku di SLTPN 03 cikarang Utara angkatan 2003 , Widya , Ita , Helen , Dewi ketua osis angkatan 2003 , faisal , Singgih, dan semua teman teman se angkatanku di SLTPN 03 cikarang utara. Untuk Sahabatku dikota Ambarawa…, “ Nanda , Ella dwi cahya sang inspirasi didalam karyaku ini , Toto , Parno , Widho , cahyo, cees ku sewaktu aku duduk dibangku SMK Dr. Tjipto di kota Ambarawa, sahabat sahabatku dikota Parakan “ Temanggung dan wonosobo “ …, Suwartie , miwie , Topo ,

Untuk sahabat sahabatku sekarang dikota Cikarang dan kususnya dikampus Tercinta “ STMIK MIC CIKARANG “, untuk My geng yang mungkin tinggal nama. Idham , Tulus , Asep, Dwie Yulia Wardhani , kiki arantika, Heni , ade purnama , Taat setiadi , untuk sarah yang selalu mengkritik dan sebagai rival perdebatan pemikiranku, terima kasih banyak karena dengan semua itu aku bisa mengintropeksi diriku menjadi lebih baik lagi.untuk Lilik yang pernah mengkhianati ketulusan serta kesetiaanku, untuk Desy , Dian , Pepy , Mely , babe , Roni , mansur , Rica dan mbak watik , serta semua sahabat dan teman temanku di STIMIK MIC CIKARANG yang lainnya yang tidak bisa kusebutkan satu persatu

Masih banyak yang ingin kusebutkan tetapi mungkin sebagian besar masih aku simpan dalam memori kusus hatiku , mereka adalah sosok yang memberiku banyak inspirasi didalam semua karya karyaku . semoga kalian selalu bisa memberiku investasi untaian kata yang dapat kujabarkan dikarya karya ku yang akan datang , tidak lupa terima kasihku kepada seperangkat alat “ Komputer “ yang banyak membantuku dan segelas susu hangat beserta beberapa batang rokok yang selalu setia menemaniku menulis hingga larut malam. Semoga apa yang aku tulis ini bisa menjadi bahan share dari banyaknya ideologi dan pemikiran pemikiran banyak pihak, maaf jika terdapat kata kata yang begitu tajam yang mungkin kalian terima karena aku hanya menulis apa yang disuarakan oleh isi hatiku dan isi hatiku adalah mutlak milik’ku dan tiada bisa dicampuri oleh pemikiran apapun

Thanks For all “…!!!!

0 komentar: