Maha Karya : Langga Gustanto

on Kamis, 12 Maret 2009



“ Tak Ada Yang Abadi “

Maha Karya: Langga Gustanto

Kata Pengantar

Akhir febuary 2009 , aku memulai menulis cerita ini. Aku membayangkan betapa banyak sekelumit cerita dan sebuah kenangan yang hilang oleh seleksi alam dan aku mencoba untuk mengabadikan sisa kenangan yang aku punya didalam tulisan tulisanku.

Semoga dengan tulisan dan syair yang aku rajut dalam cerita ini dapat memberikan kalian Pencerahan bahwa tak ada yang abadi yang kita miliki didunia ini. Semua seperti air yang mengalir mengikuti arus.

Salam untuk sahabat-sahabatku dan teman teman baik-ku, “Alumnus AMIKA DHARMA NUSANTARA SALATIGA” angkatan 2006 , sahabatku di daerah kota Salatiga , Ungaran , Ambarawa , Magelang, Solo, Parakan ( Temanggung – jateng ) Wonosobo, yogyakarta, makasar , malang serta sahabat-sahabatku dikota Bekasi , Cikarang , Karawang , serta teman temanku diSekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( “STMIK MIC CIKARANG ” ) , angkatan 2007

Tulisan ini kupersembahkan untuk :

Lilik Ning Yulia Astutik.., seseorang yang pernah mengisi hatiku, semoga kau bahagia bersama pilihan dan keputusanmu

Awal tentangnya

Hidup tanpa orang yang kita cintai seperti daun yang terkikis lalu jatuh dan mengering. Hidup ditinggal seseorang yang kita cintai rasanya seperti melangkahkan kaki diatas tumpuan bunga yang berduri.

Pertama kali disaat kumengenal dirinya, betapa bermaknanya setiap detik dari waktu yang kulewati , betapa segar udara yang mengelilingi dan mengisi nafasku, seorang temanku pernah mengungkapkan sesuatu, ia berkata bahwa cinta itu tidak pernah membelenggu pengikutnya sebab cinta adalah sang kebebasan sejati, walau setiap denyutnya adalah kepedihan dan banyak racun yang harus di teguk. ya…, mungkin banyak racun yang telah ku teguk hingga aku kehilangan kesadaran dan aku lupa bahwa tiada yang abadi yang dapat kumiliki, termaksud dirinya meski aku begitu sangat mencintainya, Aku menyakini bahwa air mata yang telah menetes dipelipis mataku adalah kebenaran dari apa yang kurasakan, Luapan emosi kecil dari ketidak adilan yang kudapatkan darinya dan aku tidak pernah malu dengan air mata ini sebab ia adalah suara jiwaku yang tersakiti.

Kenapa begitu sulit melupakan dirinya, sungguh aku terus berjuang untuk menemukan kunci keikhlasan untuk sepenuhnya melepaskan dirinya yang masih bersemayam didalam hati kecilku begitupun dengan racun dan luka yang belum sepenuhnya sembuh dari ragaku ini. Mengapa aku masih sulit menerima keputusan yang memporak porandakan keteguhan cintaku padanya, ia tak pernah meyakiniku dengan isi hatinya…, “isi hati yang setiap detik mengalami perubahan yang drastis”, kenapa perhatian dan kesetiaanku telah disalah artikan sebagai sikap possesif, bukankah selama ini aku telah berusaha untuk memahami semua mau nya , semua kesibukannya dan semua sikapnya. Terlalu cepat ia vonis untuk mengakhiri hubungan yang susah payah kujaga dan kuperjuangkan, “demi kebahagiaannya”. Aku tidak pernah diberi waktu untuk memperbaiki sikapku yang berusaha mengenali lebih dalam karakter sosoknya itu. Tuhan…, jika dirinya itu bukanlah jodohku , mengapa aku sulit untuk melupakan namanya, berhenti mengucapkan namanya dan memikirkannya, begitu banyak kah racun yang telah mencekoki diriku? Tuhan…, berikanlah aku keadilan-Mu, disini aku merasakan betapa hebat rasa luka dan gelisah, sedangkan ia menganggap ini hanyalah angin lalu, dalam hitungan detik ia mampu melupakanku itu karena ia telah mempermainkan perasanku, kini dirinya sangat jauh dariku bahkan disaat berjumpa pun ia menganggap tiada lagi mengenalku, Tuhan…, apa yang harus aku lakukan..?

Bukan aku tak ingin melihatnya bahagia dengan yang lain tapi karena aku tak mau ada lelaki lain lagi yang tersakiti seperti diriku , dipermainkan seperti diriku. Semoga kau menuntunya, semoga kau mengilhami dirinya dengan ketulusan mencintai seseorang dengan menerima apa adanya sosok yang kelak ia cintai sebagai ganti diriku, aku memang bukan yang terbaik untuknya tapi aku telah membuktikan didalam cintaku bahwa semua aku dasari dengan ketulusan serta kesetiaan……!!

Kenyataan pahit ini harus kuterima

Hari didalam hidupku semakin memberiku kegelisahan, aku masih saja tak sanggup melupakan dirinya, harapan yang pernah kulahirkan mungkin kini hanya menjadi mimpi kosong yang akan berserakan,

Lik…, gimana kabarmu? Semoga Allah yang maha pemurah senantiasa melindungimu, sudah lama kita tidak pernah lagi berkomunikasi semenjak hubungan ini kau akhiri, mungkin semenjak kau tidak lagi pernah merasa nyaman dengan keadaanku ini, “ tidak mau menerima kekurangan dan kelemahanku lagi “ karena mungkin kau terlalu sibuk dengan kelebihan dirimu itu, sampai kapan lik..? kau belenggu sukmaku tergantung dibalik jeruji besi dan mengikat kedua kakiku untuk berlari dari kejaran bayang bayang masa lalumu itu. Bukan maksudku untuk mendramatisir keadaan ini tapi semua memang sangat menyakitkan dan menjadi beban berat yang harus kubawa, entah sampai kapan, aku yakin kaupun pernah merasakan dikhianati oleh seseorang yang dulu kau cintai dan kuyakin kaupun tahu bagaimana rasanya seperti apa yang kurasakan sekarang atas sosokmu itu.

Aku memang tidak bisa menghalangi keputusanmu itu karena aku tidak punya hak yang begitu besar dalam hidupmu itu tetapi kenapa kau akhiri kebersamaan kita ini dengan cara seperti ini, aku yakin semua lelaki pun tak akan mau mendapatkan ending seperti yang kau persembahkan untuk’ku. Lik…, lihatlah diriku saat ini, terkapar menahan sakit yang luar biasa, tetapi demi Ruh yang menyinggahi jasadku, aku tetap bertahan dan selalu menjadi masa lalumu yang telah kau sakiti. tapi tidak Lik…, tidak akan kubiarkan itu semua berlarut-larut , aku harus pergi sejauh mungkin dari kejaran hitam masa laluku bersamamu dan aku harus berlari dan sesegera mungkin melupakan sosokmu itu ”.

Lik…, mengapa terlalu banyak hal didunia ini yang sulit untuk dimengerti, apakah aku tergesa-gesa untuk memilih dan mempercayaimu ? aku mungkin terlalu cepat menentukan siapa orang yang akan kucintai tanpa melihat apakah ia bisa menerima setiap kekurangan dan kelemahanku , aku menjadi teramat bodoh karena mengabaikan kata nuraniku “ Kunci keteguhan dan kebenaran “ , Lik…, keputusanmu itu terlalu singkat yang benar benar membuatku tak percaya bahwa sosok selembut dirimu tiada memiliki perasaan dan kemauan menerima setiap kelemahan dan kekurangan dari orang orang yang kau cintai termaksud diriku. Selamat jalan untuk bidadari palsulku yang telah sesaat membuatku terlena & percaya bahwa cinta itu selalu indah, Semoga kau menemukan sosok yang benar benar mampu mengikuti setiap skenario jalan cinta didalam hatimu, Apapun yang sudah terjadi mau tidak mau harus kuterima meski pahit sekalipun.

Sisa kerinduan untukmu

Lik.., aku tidak bermaksud menyerangmu dengan semua tulisan tulisanku ini, pembalasan atas kekecewaanku padamu, tapi aku ingin kau mengerti betapa aku sangat kehilanganmu, aku sengaja merajut sebuah kata, menyusun satu persatu suara hatiku didalam tulisan yang mungkin tak berharga dimatamu, tapi dengan tulisan tulisan ini setidaknya aku mendapatkan ketenangan dan ada rasa lega yang sungguh besar yang menepis gundah dihatiku, karena setiap kata yang tertulis menghidupkan semangat baru didalam setiap langkahku untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dari sebelumnya,

Lik…, ditengah malam aku selalu bermunajat, ku ucapkan beribu bahkan berjuta doa, kulantunkan nyanyian sisa cintaku padamu dulu. Lik.., tahukah kau? Sosokmu itu benar benar sangat kucintai, mengapa kau tinggalkan aku begitu saja? Lik…, aku bersumpah untuk selalu menjadi masa lalumu, “ Tak perduli dengan impianku yang telah kau hancurkan itu ” . Lik.., kini yang kau sisakan dalam hidupku adalah segumpal kerinduan, sementara aku selalu tersesat mengikuti kerinduan itu tanpa arah, aku memang tidak bisa memaksamu untuk selalu menjadi pendampingku, tapi kau pun tidak bisa memaksaku untuk tersiksa seperti ini, masalah yang terjadi diantara kita belumlah selesai sampai tuntas, karena alasanmu untuk meninggalkanku tidak bisa kucerna dengan pemahaman yang jernih, semua tak lain karena kau hanya ingin mempermainkan cinta dan perasaanku, kau hanya ingin aku menuruti semua mau-mu tanpa kau pun menerima setiap kekurangan dan kelemahanku, kau hanya ingin diberi tanpa mau menerima ,

ya…, menerima keadaan dan kecacatanku. Pahamilah syair yang kubuat sebagai tanda cintaku padamu:

“TENTANGMU DIDALAM HATIKU”

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

( Langga ; 25 desember 08 )

Maafkan aku

Lik.., aku tiada bermaksud menyakitimu juga dengan perasaan cintaku ini, tapi semua yang aku lakukan adalah karena kecerobohan mu untuk mengambil keputusan tanpa kau cerna dan kau pertimbangkan dengan matang matang sehingga dengan keputusan itu kau telah melukai hati seseorang yang berjuang keras mencintai dan memahami mu. “ kau kurang bijak Lik..”, karena kau begitu cepat memutuskan nya, kau terlalu cepat mengambil suatu kesimpulan tentang sikapku, apakah kau menganggap dirimu itu terlalu sempurna sehingga kau tidak mengijinkan aku untuk memahami sikapmu ?

Lik.., sebenarnya aku sangat bosan dengan petualangan cintaku, aku selalu disakiti, dikhianati, terlalu banyak bidadari palsu yang menyakini ku, tapi aku selalu saja meminum racun yang dibawa nya, bidadari palsu itu nyaris terlihat sempurna, ia selembut bidadari sejati yang ada di impianku, merekalah yang selalu mempermainkan kesetiaanku , kejujuran hati dan menjadi dalang atas orang orang yang terluka, Mereka membawa nama cinta tapi mereka lah yang merusak keindahan cinta,

Lik.., kau memang wanita yang tangguh, yang bisa mengelabuhi kesungguhan cintaku, aku sadar kini kau bukanlah siapa siapa lagi buatku, kau tak lebih sebagai perasaan masa lalu dan kenangan hitamku, mimpi buruk yang telah membuatku ingin segera berlari dan bersembunyi dari sosokmu lagi. Tahukah kau…? Setiap malam aku berusaha agar mata ini tetap terjaga, karena aku tidak ingin terhantui sosok mu didalam mimpiku, tahukah kau..? setiap malam, entah kenapa aku menjadi paranoid yang mengurung diriku, aku selalu berharap terhindar dari mimpi buruk yang menyiksaku.

Maafkan aku Lik.., karena sosokmu yang kurang bijak itu aku terlahir menjadi sosok pembenci seperti ini, aku yakin jika kau-lah yang berada diposisiku maka kaupun akan begitu kecewa. Tapi aku masih bersyukur karena aku belum terlalu dalam mencintaimu sebab aku tiada bisa membayangkan luka seperti apa yang menimpaku nanti.

Renungan….”SIAPA AKU ”..? ”

Adakah orang yang bertanya ketika aku tiada lagi tertawa dan ceria ? adakah orang yang perduli ketika aku menagisi lukaku? adakah orang yang akan merindukan tulisan tulisanku disaat aku tiada lagi memberikan kesan? “ Tulisanku adalah diriku dan mustahil diriku adalah tulisanku karena jari jari dan otak’ku-lah yang bekerja tapi tidak dengan diriku. Mungkin diriku adalah sekumpulan prilaku berpotensi dengan sebuah dosa, aku hanyalah sebuah daging dan urat saraf yang tersusun dan terbentuk dengan rapih, aku hanyalah jasad yang lemah yang disinggahi oleh sebuah Ruh yang terutus dari bilik surga,

Diriku bukanlah Milik”ku , tapi alam sekitarku telah mengklaim nya seperti itu, apakah terdapat orang yang mau menghargai aku dengan perbedaan diriku dengan tulisan tulisanku? Tetapi “ Berjaya-lah dengan kalimat kalimat yang telah kurangkai dan ku susun dengan format keberanian” sebab kalimat kalimat itu telah mendapatkan teman dan musuh yang menghormati serta mencaci maki. Aku ingin sekali singgah berada langsung menyatukan sukmaku pada tulisan tulisanku, berharap mendapat sapaan hormat serta cacian yang sama.

Tulisan tulisanku adalah produk otak’ku yang bersahaja, jiwaku telah menyongsongnya dan menyatukan jari jemariku dengan otak’ku, karena dengan tulisan itu aku bisa tahu siapa teman dan musuh musuhku, tetapi aku akan menyatukan mereka diatas kalimat ku yang saling bertentangan dengan pemikiran mereka, Tulisanku memberi jalanku ke dalam duniaku. Membimbingku pada fajar pemahaman yang subjektif, semoga tulisanku tiada akan mengalami perubahan idealisme, karena aku akan selalu mengabarkan dan menceritakan sosok bidadari palsu yang busuk yang datang atas nama kesucian dan ketulusan cinta, “ tulisanku adalah suara jiwaku yang mutlak “..!!

Syair ini kupersembahkan untuk para bidadari palsu yang datang atas nama kedamaian serta keindahan cinta yang sesaat….!!

UNTUK BIDADARI PALSU KU

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk mataku
saat kau membacakan langkah kepergianmu didalam hatiku
mengubur segala hal yang terindahku bersamamu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia mengiringi ke egoan mu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kekecewaan hatiku yang dalam
kepadamu yang kini mengambil alih kekuasaan cinta kita
melahirkan ketidak adilanmu akan suatu keputusan.

Adakah aku akan melihatmu bersahaja dan ceria seperti sosokmu yang dulu ?
sebahagia lantunan nyanyian hatiku disaat cinta yang bersemi
yang hendak menempuh tahap tertinggi kebahagiaan dua insan yang saling mencinta?
aku merenung menggores bayangan butiran air mataku
yang terdorong keluar oleh tikaman kekurang bijakanmu
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan kegagalan untuk meraih kelembutanmu

( Langga; 8 oktober 08 )

Ungkapan Cinta yang masih ada

“ Hidup…” , jauh sudah aku melangkah, sungguh sulit aku menemukan Anugrah cinta yang begitu besar kekuatannya. Apa benar cinta itu hanyalah sekumpulan dari kekosongan semata, Apa mungkin hatiku rapuh sebesar ini untuk menunggu seseorang yang tepat, yang dengan kelembutannya tidak akan menyakiti dan kusakiti…!!

Aku sering sekali menemui kebimbangan, aku terlalu lelah untuk disakiti, kenapa setiap orang yang kucintai terlalu cepat menyakiti hatiku? Aku tahu aku bukanlah sosok yang sempurna tapi salahkah jika aku selalu ingin belajar dan berusaha untuk menyempurnakan cintaku, Mengapa mereka terlalu cepat memutuskan sesuatu karena kelemahan dan kekuranganku?

Ya Allah Engkau tahu jika saat ini aku masih menunggunya dan Engkau pun mengerti bahwa hatikupun masih mencintai dirinya, ya…, dengan sisa ketidakberdayaan.., aku mencoba menyingkirkan rasa jenuh yang sungguh dalam dan aku mencoba melawan rasa sakitku karena sosok nya yang telah meninggalkanku dalam sekejap. Ya Allah jika Engkau berkenan untuk mengabulkan doaku yang tulus ini, aku ingin Engkau kembalikan dirinya kedalam penantianku dan cintaku karena aku masih sayang padanya, aku akan berjanji untuk menjaga dan tidak akan menduakannya, ijinkan aku memperbaiki kesalahanku dimasa lalu bersama dirinya walau secara keseluruhan dialah yang menyakitiku tapi aku terima dan mengikhlaskannya walau saat ini tidak sempurna. Ya Rahman Ya mujib Ya Karim kabulkanlah doa Hamba-Mu yang hina ini… Amin

Bait Harapanku untuk sosokmu

Hidup ini terlalu banyak menuntut kita mendapatkan segala sesuatunya dengan sempurna , Kenapa kita hanya ingin diberi , dimengerti , dipahami , tanpa kita mau menerima setiap kekurangan dan kelemahan seseorang yang kita cintai. Munafik….! terlalu munafik kita menjalankan setiap peran dikehidupan pribadi kita, terlalu mendramatisir kepingan skenario yang selalu kita mainkan. Kita lupa tujuan dari hidup ini , kita terlalu sibuk menikmati keinginan kita yang tiada habisnya. Lihatlah dan pikirkanlah sekumpulan semut yang saling bergotong royong untuk menuju kehidupan yang harmonis, Lantas Apa yang sudah kita kerjakan? Kita hanya mengenyangkan perut kita sendiri, rasa perduli dan jiwa sosial kita mungkin sudah tercekoki oleh segala kemewahan dunia ini. Tuhan.., aku benar benar malu pada diri dan kehidupanku sendiri, Tolonglah aku segera.., selamatkan aku dari penguasaan nafsu yang melengserkan aku dari fitrahku sebagai hamba ciptaan-Mu.

Aku tak berdaya…, “ wahai Dzat yang maha Sempurna ”. aku mencoba berusaha menerima keadaan ini, walau pahit , meski aku selalu dihujati dengan segala ketidakpuasan merelakan semua ini. Tuhan…, sekarang dan entah sampai kapan aku masih berada pada lubang yang sama? Aku terperosok dengan keinginan untuk mendapatkan keindahan cinta dari sosok yang mau menerima kekurangan serta kelemahanku. Tuhan…, mereka yang pernah hadir dalam hidupku terlalu cepat untuk membuatku merasakan pahitnya kehilangan, mereka selalu menelan janji dan ucapan mereka sendiri, Apa yang harus kulakukan jika keadaan yang selalu kurasakan itu terjadi berulang kali dalam hidupku? Aku benar benar terkapar wahai Penguasa Langit dan Bumi,

Tuhan…, berikanlah aku sebuah Perahu yang dapat menyeberangi derasnya arus di tepian sungai, seperti Engkau selamatkan Nuh beserta umatnya dari bahaya dan bencana, ya Allah Tuhan Semesta Alam dan jagad raya ini….,ijinkanlah aku menggapai dirinya kembali, sentuh dan bukalah mata hatinya untuk menerima segala kelemahan dan kekuranganku, berikanlah aku kesempatan menata kembali semua kesalahpahaman diantara aku dengan dirinya, aku ingin dirinyalah yang menjadi akhir dari penantianku selama ini. Tuhan.., dialah hamba-Mu yang telah aku cintai dengan tulus, jadikanlah kehadiran dirinya dan cintaku ini sebuah jalan untuk lebih mendekatkan diri pada-Mu

Rekayasa sebuah kata

Tak ada sesuatu yang abadi yang bisa kita miliki didunia ini , betapa banyak kebusukan rangkaian jutaan kata yang telah menjelma menjadi pujian yang membutakan kesadaran diri, terlalu cepat kita ini menjadikan pujian sebagai sebuah kehormatan yang mencapai puncak tertingginya, padahal kita ini tak lain hanya seorang pecundang yang bersembunyi dari banyaknya kecacatan dan kekurangan. Kenapa kita selalu terjebak pada kesalahan yang sama ? mungkin karena kekurang sadaran kita mencerna kejadian yang pernah kita lalui , seperti perjalanan cintaku dengan sosok lilik yang pernah aku kenal itu , terlalu banyak pujian yang kutabur serta begitu banyaknya pujian yang kuterima darinya, aku tiada sadar bahwa pujian itu telah menjadikan aku sosok yang sangat buta, kepekaan ku hilang dengan sendirinya. Aku semakin terbuai dengan pujian yang kubuat dan kuterima darinya.

Sungguh jika kalian menyadari bahwa dibalik pujian itu telah tercampur dengan racun yang menyatu dalam manisnya sebuah kata serta perbuatan. Cinta telah memenjarakan jiwa kita dari kesadaran, dari kejernihan akal untuk memahami dan menerima segala kelemahan dan kekurangan diri kita sendri, kita hanya ingin dipuji tanpa siap untuk dicaci maki bahkan dibenci, semua tersembunyi dibalik topeng para bidadari dan pangeran palsu dan busuk yang terlalu tangguh untuk dikenali. Semoga kalimat ini dapat menjadi bekal untuk diriku seutuhnya, yang dapat menyadarkanku dan menuntunku mencerna makna sebuah cinta yang sesungguhnya.

Ketika Cinta

Ketika cinta menjadi hal yang kau anggap indah ?

Tanpa sadar ia banyak mengandung racun ,

Dan kita telah meneguknya

Seperti keledai yang haus digurun yang gersang nan tandus

Cinta dapat melahirkan kebencian diujung hatimu…!!

Menggerogoti sejengkal harapan yang membusuk

Ya…,

Ketika cinta itu dibawa oleh bidadari dan pangeran palsu

Tetapi…,

Cinta tak akan pernah memihak,

Persetan kalian orang kaya dan orang bertahta

Karena cinta adalah keadilan bagi sang jiwa dan kehidupan

Ia melahirkan hal yang sama dengan apa yang kau perbuat

Namun…,

Suatu kenikmatan dan surga bagi para pecinta

Yang menanamkan ketulusan hati

Mencapai kebahagiaan tertinggi dalam kehidupan ini.

( Langga:11 maret 09)

Thanks to :

Allah.., Tuhan yang slalu memberikanku segala kenikmatan dan segala kesulitan yang melatih otak’ku bekerja dan berfikir untuk mencari jalan keluar, untuk ke dua orang tuaku yang selalu melimpahkan kasih sayang nya tanpa batas, Tuk sahabatku..,diseluruh kota di Indonesia, tuk anak anak Amika Salatiga jawa Tengah yang selalu mendukung hasil hasil karyaku.

tuk Lina suryani, arina ulumiyah, Reno ketua BEM AMIKA angkatan 2006 , dan semua sahabatku diAMIKA Salatiga angkatan 2006, untuk orang orang yang pernah aku sayang dan menyakitiku, berkat kalian aku menemukan tantangan dalam hidup , belajar untuk merelakan dan menjadi sosok yang tegar diatas air mata yang tersembunyi, kalian telah memberi aku sesuatu yang tidak bisa kudapatkan dari siapapun.

untuk lilik sang inpirasi untuk artikelku terima kasih untuk segala kenangan yang pernah membuatku menjadi orang yang berusaha tegar diatas sgala kerumitan dan keputusan yang keluar dari bibir manismu. Aku akan selalu mengenangmu sepanjang hayat semoga kau bahagia bersama masa depan yang menunggumu

“ Tak Ada Yang Abadi “

Maha Karya: Langga Gustanto

Kata Pengantar

Akhir febuary 2009 , aku memulai menulis cerita ini. Aku membayangkan betapa banyak sekelumit cerita dan sebuah kenangan yang hilang oleh seleksi alam dan aku mencoba untuk mengabadikan sisa kenangan yang aku punya didalam tulisan tulisanku.

Semoga dengan tulisan dan syair yang aku rajut dalam cerita ini dapat memberikan kalian Pencerahan bahwa tak ada yang abadi yang kita miliki didunia ini. Semua seperti air yang mengalir mengikuti arus.

Salam untuk sahabat-sahabatku dan teman teman baik-ku, “Alumnus AMIKA DHARMA NUSANTARA SALATIGA” angkatan 2006 , sahabatku di daerah kota Salatiga , Ungaran , Ambarawa , Magelang, Solo, Parakan ( Temanggung – jateng ) Wonosobo, yogyakarta, makasar , malang serta sahabat-sahabatku dikota Bekasi , Cikarang , Karawang , serta teman temanku diSekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( “STMIK MIC CIKARANG ” ) , angkatan 2007


Tulisan ini kupersembahkan untuk :

Lilik Ning Yulia Astutik.., seseorang yang pernah mengisi hatiku, semoga kau bahagia bersama pilihan dan keputusanmu

Awal tentangnya

Hidup tanpa orang yang kita cintai seperti daun yang terkikis lalu jatuh dan mengering. Hidup ditinggal seseorang yang kita cintai rasanya seperti melangkahkan kaki diatas tumpuan bunga yang berduri.

Pertama kali disaat kumengenal dirinya, betapa bermaknanya setiap detik dari waktu yang kulewati , betapa segar udara yang mengelilingi dan mengisi nafasku, seorang temanku pernah mengungkapkan sesuatu, ia berkata bahwa cinta itu tidak pernah membelenggu pengikutnya sebab cinta adalah sang kebebasan sejati, walau setiap denyutnya adalah kepedihan dan banyak racun yang harus di teguk. ya…, mungkin banyak racun yang telah ku teguk hingga aku kehilangan kesadaran dan aku lupa bahwa tiada yang abadi yang dapat kumiliki, termaksud dirinya meski aku begitu sangat mencintainya, Aku menyakini bahwa air mata yang telah menetes dipelipis mataku adalah kebenaran dari apa yang kurasakan, Luapan emosi kecil dari ketidak adilan yang kudapatkan darinya dan aku tidak pernah malu dengan air mata ini sebab ia adalah suara jiwaku yang tersakiti.

Kenapa begitu sulit melupakan dirinya, sungguh aku terus berjuang untuk menemukan kunci keikhlasan untuk sepenuhnya melepaskan dirinya yang masih bersemayam didalam hati kecilku begitupun dengan racun dan luka yang belum sepenuhnya sembuh dari ragaku ini. Mengapa aku masih sulit menerima keputusan yang memporak porandakan keteguhan cintaku padanya, ia tak pernah meyakiniku dengan isi hatinya…, “isi hati yang setiap detik mengalami perubahan yang drastis”, kenapa perhatian dan kesetiaanku telah disalah artikan sebagai sikap possesif, bukankah selama ini aku telah berusaha untuk memahami semua mau nya , semua kesibukannya dan semua sikapnya. Terlalu cepat ia vonis untuk mengakhiri hubungan yang susah payah kujaga dan kuperjuangkan, “demi kebahagiaannya”. Aku tidak pernah diberi waktu untuk memperbaiki sikapku yang berusaha mengenali lebih dalam karakter sosoknya itu. Tuhan…, jika dirinya itu bukanlah jodohku , mengapa aku sulit untuk melupakan namanya, berhenti mengucapkan namanya dan memikirkannya, begitu banyak kah racun yang telah mencekoki diriku? Tuhan…, berikanlah aku keadilan-Mu, disini aku merasakan betapa hebat rasa luka dan gelisah, sedangkan ia menganggap ini hanyalah angin lalu, dalam hitungan detik ia mampu melupakanku itu karena ia telah mempermainkan perasanku, kini dirinya sangat jauh dariku bahkan disaat berjumpa pun ia menganggap tiada lagi mengenalku, Tuhan…, apa yang harus aku lakukan..?

Bukan aku tak ingin melihatnya bahagia dengan yang lain tapi karena aku tak mau ada lelaki lain lagi yang tersakiti seperti diriku , dipermainkan seperti diriku. Semoga kau menuntunya, semoga kau mengilhami dirinya dengan ketulusan mencintai seseorang dengan menerima apa adanya sosok yang kelak ia cintai sebagai ganti diriku, aku memang bukan yang terbaik untuknya tapi aku telah membuktikan didalam cintaku bahwa semua aku dasari dengan ketulusan serta kesetiaan……!!

Kenyataan pahit ini harus kuterima

Hari didalam hidupku semakin memberiku kegelisahan, aku masih saja tak sanggup melupakan dirinya, harapan yang pernah kulahirkan mungkin kini hanya menjadi mimpi kosong yang akan berserakan,

Lik…, gimana kabarmu? Semoga Allah yang maha pemurah senantiasa melindungimu, sudah lama kita tidak pernah lagi berkomunikasi semenjak hubungan ini kau akhiri, mungkin semenjak kau tidak lagi pernah merasa nyaman dengan keadaanku ini, “ tidak mau menerima kekurangan dan kelemahanku lagi “ karena mungkin kau terlalu sibuk dengan kelebihan dirimu itu, sampai kapan lik..? kau belenggu sukmaku tergantung dibalik jeruji besi dan mengikat kedua kakiku untuk berlari dari kejaran bayang bayang masa lalumu itu. Bukan maksudku untuk mendramatisir keadaan ini tapi semua memang sangat menyakitkan dan menjadi beban berat yang harus kubawa, entah sampai kapan, aku yakin kaupun pernah merasakan dikhianati oleh seseorang yang dulu kau cintai dan kuyakin kaupun tahu bagaimana rasanya seperti apa yang kurasakan sekarang atas sosokmu itu.

Aku memang tidak bisa menghalangi keputusanmu itu karena aku tidak punya hak yang begitu besar dalam hidupmu itu tetapi kenapa kau akhiri kebersamaan kita ini dengan cara seperti ini, aku yakin semua lelaki pun tak akan mau mendapatkan ending seperti yang kau persembahkan untuk’ku. Lik…, lihatlah diriku saat ini, terkapar menahan sakit yang luar biasa, tetapi demi Ruh yang menyinggahi jasadku, aku tetap bertahan dan selalu menjadi masa lalumu yang telah kau sakiti. tapi tidak Lik…, tidak akan kubiarkan itu semua berlarut-larut , aku harus pergi sejauh mungkin dari kejaran hitam masa laluku bersamamu dan aku harus berlari dan sesegera mungkin melupakan sosokmu itu ”.

Lik…, mengapa terlalu banyak hal didunia ini yang sulit untuk dimengerti, apakah aku tergesa-gesa untuk memilih dan mempercayaimu ? aku mungkin terlalu cepat menentukan siapa orang yang akan kucintai tanpa melihat apakah ia bisa menerima setiap kekurangan dan kelemahanku , aku menjadi teramat bodoh karena mengabaikan kata nuraniku “ Kunci keteguhan dan kebenaran “ , Lik…, keputusanmu itu terlalu singkat yang benar benar membuatku tak percaya bahwa sosok selembut dirimu tiada memiliki perasaan dan kemauan menerima setiap kelemahan dan kekurangan dari orang orang yang kau cintai termaksud diriku. Selamat jalan untuk bidadari palsulku yang telah sesaat membuatku terlena & percaya bahwa cinta itu selalu indah, Semoga kau menemukan sosok yang benar benar mampu mengikuti setiap skenario jalan cinta didalam hatimu, Apapun yang sudah terjadi mau tidak mau harus kuterima meski pahit sekalipun.

Sisa kerinduan untukmu

Lik.., aku tidak bermaksud menyerangmu dengan semua tulisan tulisanku ini, pembalasan atas kekecewaanku padamu, tapi aku ingin kau mengerti betapa aku sangat kehilanganmu, aku sengaja merajut sebuah kata, menyusun satu persatu suara hatiku didalam tulisan yang mungkin tak berharga dimatamu, tapi dengan tulisan tulisan ini setidaknya aku mendapatkan ketenangan dan ada rasa lega yang sungguh besar yang menepis gundah dihatiku, karena setiap kata yang tertulis menghidupkan semangat baru didalam setiap langkahku untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dari sebelumnya,

Lik…, ditengah malam aku selalu bermunajat, ku ucapkan beribu bahkan berjuta doa, kulantunkan nyanyian sisa cintaku padamu dulu. Lik.., tahukah kau? Sosokmu itu benar benar sangat kucintai, mengapa kau tinggalkan aku begitu saja? Lik…, aku bersumpah untuk selalu menjadi masa lalumu, “ Tak perduli dengan impianku yang telah kau hancurkan itu ” . Lik.., kini yang kau sisakan dalam hidupku adalah segumpal kerinduan, sementara aku selalu tersesat mengikuti kerinduan itu tanpa arah, aku memang tidak bisa memaksamu untuk selalu menjadi pendampingku, tapi kau pun tidak bisa memaksaku untuk tersiksa seperti ini, masalah yang terjadi diantara kita belumlah selesai sampai tuntas, karena alasanmu untuk meninggalkanku tidak bisa kucerna dengan pemahaman yang jernih, semua tak lain karena kau hanya ingin mempermainkan cinta dan perasaanku, kau hanya ingin aku menuruti semua mau-mu tanpa kau pun menerima setiap kekurangan dan kelemahanku, kau hanya ingin diberi tanpa mau menerima ,

ya…, menerima keadaan dan kecacatanku. Pahamilah syair yang kubuat sebagai tanda cintaku padamu:

“TENTANGMU DIDALAM HATIKU”

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

( Langga ; 25 desember 08 )

Maafkan aku

Lik.., aku tiada bermaksud menyakitimu juga dengan perasaan cintaku ini, tapi semua yang aku lakukan adalah karena kecerobohan mu untuk mengambil keputusan tanpa kau cerna dan kau pertimbangkan dengan matang matang sehingga dengan keputusan itu kau telah melukai hati seseorang yang berjuang keras mencintai dan memahami mu. “ kau kurang bijak Lik..”, karena kau begitu cepat memutuskan nya, kau terlalu cepat mengambil suatu kesimpulan tentang sikapku, apakah kau menganggap dirimu itu terlalu sempurna sehingga kau tidak mengijinkan aku untuk memahami sikapmu ?

Lik.., sebenarnya aku sangat bosan dengan petualangan cintaku, aku selalu disakiti, dikhianati, terlalu banyak bidadari palsu yang menyakini ku, tapi aku selalu saja meminum racun yang dibawa nya, bidadari palsu itu nyaris terlihat sempurna, ia selembut bidadari sejati yang ada di impianku, merekalah yang selalu mempermainkan kesetiaanku , kejujuran hati dan menjadi dalang atas orang orang yang terluka, Mereka membawa nama cinta tapi mereka lah yang merusak keindahan cinta,

Lik.., kau memang wanita yang tangguh, yang bisa mengelabuhi kesungguhan cintaku, aku sadar kini kau bukanlah siapa siapa lagi buatku, kau tak lebih sebagai perasaan masa lalu dan kenangan hitamku, mimpi buruk yang telah membuatku ingin segera berlari dan bersembunyi dari sosokmu lagi. Tahukah kau…? Setiap malam aku berusaha agar mata ini tetap terjaga, karena aku tidak ingin terhantui sosok mu didalam mimpiku, tahukah kau..? setiap malam, entah kenapa aku menjadi paranoid yang mengurung diriku, aku selalu berharap terhindar dari mimpi buruk yang menyiksaku.

Maafkan aku Lik.., karena sosokmu yang kurang bijak itu aku terlahir menjadi sosok pembenci seperti ini, aku yakin jika kau-lah yang berada diposisiku maka kaupun akan begitu kecewa. Tapi aku masih bersyukur karena aku belum terlalu dalam mencintaimu sebab aku tiada bisa membayangkan luka seperti apa yang menimpaku nanti.

Renungan….”SIAPA AKU ”..? ”

Adakah orang yang bertanya ketika aku tiada lagi tertawa dan ceria ? adakah orang yang perduli ketika aku menagisi lukaku? adakah orang yang akan merindukan tulisan tulisanku disaat aku tiada lagi memberikan kesan? “ Tulisanku adalah diriku dan mustahil diriku adalah tulisanku karena jari jari dan otak’ku-lah yang bekerja tapi tidak dengan diriku. Mungkin diriku adalah sekumpulan prilaku berpotensi dengan sebuah dosa, aku hanyalah sebuah daging dan urat saraf yang tersusun dan terbentuk dengan rapih, aku hanyalah jasad yang lemah yang disinggahi oleh sebuah Ruh yang terutus dari bilik surga,

Diriku bukanlah Milik”ku , tapi alam sekitarku telah mengklaim nya seperti itu, apakah terdapat orang yang mau menghargai aku dengan perbedaan diriku dengan tulisan tulisanku? Tetapi “ Berjaya-lah dengan kalimat kalimat yang telah kurangkai dan ku susun dengan format keberanian” sebab kalimat kalimat itu telah mendapatkan teman dan musuh yang menghormati serta mencaci maki. Aku ingin sekali singgah berada langsung menyatukan sukmaku pada tulisan tulisanku, berharap mendapat sapaan hormat serta cacian yang sama.

Tulisan tulisanku adalah produk otak’ku yang bersahaja, jiwaku telah menyongsongnya dan menyatukan jari jemariku dengan otak’ku, karena dengan tulisan itu aku bisa tahu siapa teman dan musuh musuhku, tetapi aku akan menyatukan mereka diatas kalimat ku yang saling bertentangan dengan pemikiran mereka, Tulisanku memberi jalanku ke dalam duniaku. Membimbingku pada fajar pemahaman yang subjektif, semoga tulisanku tiada akan mengalami perubahan idealisme, karena aku akan selalu mengabarkan dan menceritakan sosok bidadari palsu yang busuk yang datang atas nama kesucian dan ketulusan cinta, “ tulisanku adalah suara jiwaku yang mutlak “..!!

Syair ini kupersembahkan untuk para bidadari palsu yang datang atas nama kedamaian serta keindahan cinta yang sesaat….!!

UNTUK BIDADARI PALSU KU

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk mataku
saat kau membacakan langkah kepergianmu didalam hatiku
mengubur segala hal yang terindahku bersamamu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia mengiringi ke egoan mu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kekecewaan hatiku yang dalam
kepadamu yang kini mengambil alih kekuasaan cinta kita
melahirkan ketidak adilanmu akan suatu keputusan.

Adakah aku akan melihatmu bersahaja dan ceria seperti sosokmu yang dulu ?
sebahagia lantunan nyanyian hatiku disaat cinta yang bersemi
yang hendak menempuh tahap tertinggi kebahagiaan dua insan yang saling mencinta?
aku merenung menggores bayangan butiran air mataku
yang terdorong keluar oleh tikaman kekurang bijakanmu
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan kegagalan untuk meraih kelembutanmu

( Langga; 8 oktober 2008 )

Ungkapan Cinta yang masih ada

“ Hidup…” , jauh sudah aku melangkah, sungguh sulit aku menemukan Anugrah cinta yang begitu besar kekuatannya. Apa benar cinta itu hanyalah sekumpulan dari kekosongan semata, Apa mungkin hatiku rapuh sebesar ini untuk menunggu seseorang yang tepat, yang dengan kelembutannya tidak akan menyakiti dan kusakiti…!!

Aku sering sekali menemui kebimbangan, aku terlalu lelah untuk disakiti, kenapa setiap orang yang kucintai terlalu cepat menyakiti hatiku? Aku tahu aku bukanlah sosok yang sempurna tapi salahkah jika aku selalu ingin belajar dan berusaha untuk menyempurnakan cintaku, Mengapa mereka terlalu cepat memutuskan sesuatu karena kelemahan dan kekuranganku?

Ya Allah Engkau tahu jika saat ini aku masih menunggunya dan Engkau pun mengerti bahwa hatikupun masih mencintai dirinya, ya…, dengan sisa ketidakberdayaan.., aku mencoba menyingkirkan rasa jenuh yang sungguh dalam dan aku mencoba melawan rasa sakitku karena sosok nya yang telah meninggalkanku dalam sekejap. Ya Allah jika Engkau berkenan untuk mengabulkan doaku yang tulus ini, aku ingin Engkau kembalikan dirinya kedalam penantianku dan cintaku karena aku masih sayang padanya, aku akan berjanji untuk menjaga dan tidak akan menduakannya, ijinkan aku memperbaiki kesalahanku dimasa lalu bersama dirinya walau secara keseluruhan dialah yang menyakitiku tapi aku terima dan mengikhlaskannya walau saat ini tidak sempurna. Ya Rahman Ya mujib Ya Karim kabulkanlah doa Hamba-Mu yang hina ini… Amin

Bait Harapanku untuk sosokmu

Hidup ini terlalu banyak menuntut kita mendapatkan segala sesuatunya dengan sempurna , Kenapa kita hanya ingin diberi , dimengerti , dipahami , tanpa kita mau menerima setiap kekurangan dan kelemahan seseorang yang kita cintai. Munafik….! terlalu munafik kita menjalankan setiap peran dikehidupan pribadi kita, terlalu mendramatisir kepingan skenario yang selalu kita mainkan. Kita lupa tujuan dari hidup ini , kita terlalu sibuk menikmati keinginan kita yang tiada habisnya. Lihatlah dan pikirkanlah sekumpulan semut yang saling bergotong royong untuk menuju kehidupan yang harmonis, Lantas Apa yang sudah kita kerjakan? Kita hanya mengenyangkan perut kita sendiri, rasa perduli dan jiwa sosial kita mungkin sudah tercekoki oleh segala kemewahan dunia ini. Tuhan.., aku benar benar malu pada diri dan kehidupanku sendiri, Tolonglah aku segera.., selamatkan aku dari penguasaan nafsu yang melengserkan aku dari fitrahku sebagai hamba ciptaan-Mu.

Aku tak berdaya…, “ wahai Dzat yang maha Sempurna ”. aku mencoba berusaha menerima keadaan ini, walau pahit , meski aku selalu dihujati dengan segala ketidakpuasan merelakan semua ini. Tuhan…, sekarang dan entah sampai kapan aku masih berada pada lubang yang sama? Aku terperosok dengan keinginan untuk mendapatkan keindahan cinta dari sosok yang mau menerima kekurangan serta kelemahanku. Tuhan…, mereka yang pernah hadir dalam hidupku terlalu cepat untuk membuatku merasakan pahitnya kehilangan, mereka selalu menelan janji dan ucapan mereka sendiri, Apa yang harus kulakukan jika keadaan yang selalu kurasakan itu terjadi berulang kali dalam hidupku? Aku benar benar terkapar wahai Penguasa Langit dan Bumi,

Tuhan…, berikanlah aku sebuah Perahu yang dapat menyeberangi derasnya arus di tepian sungai, seperti Engkau selamatkan Nuh beserta umatnya dari bahaya dan bencana, ya Allah Tuhan Semesta Alam dan jagad raya ini….,ijinkanlah aku menggapai dirinya kembali, sentuh dan bukalah mata hatinya untuk menerima segala kelemahan dan kekuranganku, berikanlah aku kesempatan menata kembali semua kesalahpahaman diantara aku dengan dirinya, aku ingin dirinyalah yang menjadi akhir dari penantianku selama ini. Tuhan.., dialah hamba-Mu yang telah aku cintai dengan tulus, jadikanlah kehadiran dirinya dan cintaku ini sebuah jalan untuk lebih mendekatkan diri pada-Mu

Rekayasa sebuah kata

Tak ada sesuatu yang abadi yang bisa kita miliki didunia ini , betapa banyak kebusukan rangkaian jutaan kata yang telah menjelma menjadi pujian yang membutakan kesadaran diri, terlalu cepat kita ini menjadikan pujian sebagai sebuah kehormatan yang mencapai puncak tertingginya, padahal kita ini tak lain hanya seorang pecundang yang bersembunyi dari banyaknya kecacatan dan kekurangan. Kenapa kita selalu terjebak pada kesalahan yang sama ? mungkin karena kekurang sadaran kita mencerna kejadian yang pernah kita lalui , seperti perjalanan cintaku dengan sosok lilik yang pernah aku kenal itu , terlalu banyak pujian yang kutabur serta begitu banyaknya pujian yang kuterima darinya, aku tiada sadar bahwa pujian itu telah menjadikan aku sosok yang sangat buta, kepekaan ku hilang dengan sendirinya. Aku semakin terbuai dengan pujian yang kubuat dan kuterima darinya.

Sungguh jika kalian menyadari bahwa dibalik pujian itu telah tercampur dengan racun yang menyatu dalam manisnya sebuah kata serta perbuatan. Cinta telah memenjarakan jiwa kita dari kesadaran, dari kejernihan akal untuk memahami dan menerima segala kelemahan dan kekurangan diri kita sendri, kita hanya ingin dipuji tanpa siap untuk dicaci maki bahkan dibenci, semua tersembunyi dibalik topeng para bidadari dan pangeran palsu dan busuk yang terlalu tangguh untuk dikenali. Semoga kalimat ini dapat menjadi bekal untuk diriku seutuhnya, yang dapat menyadarkanku dan menuntunku mencerna makna sebuah cinta yang sesungguhnya.

Ketika Cinta

Ketika cinta menjadi hal yang kau anggap indah ?

Tanpa sadar ia banyak mengandung racun ,

Dan kita telah meneguknya

Seperti keledai yang haus digurun yang gersang nan tandus

Cinta dapat melahirkan kebencian diujung hatimu…!!

Menggerogoti sejengkal harapan yang membusuk

Ya…,

Ketika cinta itu dibawa oleh bidadari dan pangeran palsu

Tetapi…,

Cinta tak akan pernah memihak,

Persetan kalian orang kaya dan orang bertahta

Karena cinta adalah keadilan bagi sang jiwa dan kehidupan

Ia melahirkan hal yang sama dengan apa yang kau perbuat

Namun…,

Suatu kenikmatan dan surga bagi para pecinta

Yang menanamkan ketulusan hati

Mencapai kebahagiaan tertinggi dalam kehidupan ini.

( Langga:11 maret 09)

Thanks to :

Allah.., Tuhan yang slalu memberikanku segala kenikmatan dan segala kesulitan yang melatih otak’ku bekerja dan berfikir untuk mencari jalan keluar, untuk ke dua orang tuaku yang selalu melimpahkan kasih sayang nya tanpa batas, Tuk sahabatku..,diseluruh kota di Indonesia, tuk anak anak Amika Salatiga jawa Tengah yang selalu mendukung hasil hasil karyaku.

tuk Lina suryani, arina ulumiyah, Reno ketua BEM AMIKA angkatan 2006 , dan semua sahabatku diAMIKA Salatiga angkatan 2006, untuk orang orang yang pernah aku sayang dan menyakitiku, berkat kalian aku menemukan tantangan dalam hidup , belajar untuk merelakan dan menjadi sosok yang tegar diatas air mata yang tersembunyi, kalian telah memberi aku sesuatu yang tidak bisa kudapatkan dari siapapun.

untuk lilik sang inpirasi untuk artikelku terima kasih untuk segala kenangan yang pernah membuatku menjadi orang yang berusaha tegar diatas sgala kerumitan dan keputusan yang keluar dari bibir manismu. Aku akan selalu mengenangmu sepanjang hayat semoga kau bahagia bersama masa depan yang menunggumu ..

0 komentar: